Rabu, 17 Juni 2015

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL




A.  PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Persamaan Linier Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan tanda sama dengan ( “=”) dan hanya mempunyai satu variable berpangkat 1 . bentuk umum persamaan linier satu variable adalah ax + b = 0

Contoh:
1.x - 4 = 0
2.5x + 6 = 16
Catatan :
Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya.
contoh:
 x + 2 =5
p + 1 = 7
x dan p disebut variabel 

A.1. Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
1.Menambah atau mengurangi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
contoh :
 Carilah penyelesaian dari :
a.        x + 10 = 5
Jawab :
 hal pertama yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menghilangkan angka 10. Angka 10 dihilangkan dengan menambahkan lawan dari 10 yaitu -10 sehingga PSLV tersebut menjadi :
x + 10-10 = 5-10
x = -5
b.       2x - 5 = 11
jawab :
lawan dari -5 adalah 5 sehingga PSLV tersebut menjadi :
2x - 5 + 5= 11 + 5
2x = 16
x = 2 :16
x = 8
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama.
 Suatu PLSV dikatakan ekuivalen (sama) apabila kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
contoh :
Tentukan penyelesaian dari :
jawab :
(1) kalikan kedua ruas dengan penyebutnya (dalam soal di atas adalah 3)
   
    
(2) bagi kedua ruas dengan koefisien dari x yaitu 2
   
  
2.Menyelesaikan PLSV dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan
contoh :
Carilah penyelesaian dari :
3 (3x + 4) = 6 ( x -2)
jawab :
9x + 12 = 6x – 12
9x – 6x = -12-12  
        3x = -24
 
B. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dinyatakan dengan menggunakan tanda/lambang ketidaksamaan/pertidaksamaan dengan satu variable (peubah) berpangkat satu.

Lambang
Arti
Lebih dari
Lebih dari atau sama dengan
Kurang dari
Kurang dari atau sama dengan
Tidak sama dengan

contoh :
3x + 6 ≥ 2x – 5 ; 5q – 1 < 0
x dan q disebut variabel 



B.1. Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
1.Menambah atau mengurangi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
contoh :
carilah penyelesaian x + 6 ≥ 8
jawab :
x + 6 – 6 ≥ 8 – 6
x ≥ 2
2.Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
contoh :
1.      Carilah penyelesaian
 2x – 4 < 10
jawab :  
2x – 4 + 4 < 10 + 4
             2x < 14
                            
             

2.      Carilah penyelesaian
 3 –4x ≥ 19
jawab :
-3 +3 - 4x ≥ 19 - 3
-4x ≥16
  

Kalikan kedua ruas dengan bilangan negatif (tanda pertidaksamaan harus dibalik) sehingga menjadi sbb: 
 

Senin, 15 Juni 2015

PYTHAGORAS

MENEMUKAN TEOREMA PYTHAGORAS

sebelum kita menemukan teorema pythagoras ada baiknya kita mengingat kembali mengenai rumus luas segitika siku-siku dan luas persegi 

LUAS PERSEGI
perhatikan gambar berikut :
 
Persegi ABCD di atas memiliki panjang sisi s satuan panjang. Luas persegi ABCD dapat dicari dengan menggunakan rumuas berikut: 
 
 

LUAS SEGITIGA
Perhatikan gambar berikut. 
 
Pada gambar tersebut tampak sebuah persegi panjang PQRS yang panjangnya p dan lebarnya l satuan. Diagonal QS membagi persegi panjang PQRS menjadi dua buah segitiga siku-siku, yaitu segita PQS dan QRS. Luas persegi panjang PQRS sama dengan jumlah luas segitiga PQS dan QRS. Adapun luas segitiga PQS sama dengan luas QRS, sehingga diperole :
 

Karena persegi panjang PQRS berukuran panjang p dan lebar l, luas 
 
Atau, dapat disimpulkan bahwa 
 
Selanjutnya, untuk menemukan teoremat Pythagoras maka perhatikan kembali gambar berikut :
 
Dari gambar di atas, tampak bahwa luas persegi ABCD sama dengan luas persegi (warna hijau) ditambah luas empat segitiga siku-siku (warna biru), dimana persegi ABCD memiliki panjang sisi (a + b) satuan, persegi PQRS memiliki panjang sisi c satuan dan keempat segitiga siku-siku memiliki panjang alas yang sama yaitu b satuan serta tinggi yang sama yaitu a satuan, sehingga keempat segitiga tersebut dapat dikatakan kongruen. Dari hal tersebut diperoleh :

Luas persegi ABCD = 4×Luas Segitiga + Luas persegi PQRS
maka : 
 

Sehingga dapat ditulis

 
 

Bentuk terakhir yaitu,
Selanjutnya dikenal sebagai teorema Pythagoras. Jika kita perhatikan lagi salah satu segitiga siku-siku pada gambar sebelumnya :


  
Maka, a dan b disebut sisi apit atau sisi siku-siku, yaitu sisi yang mengapit sudut siku-siku c disebut sisi miring, yaitu sisi di hadapan sudut siku-siku. Dengan demikian Teorema Pythagoras tersebut selanjutnya dapat dirumuskan seperti berikut.
“Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya”

Bentuk di atas jika diubah ke bentuk pengurangan menjadi :